Sabtu, 03 Agustus 2019

Data Mahasiswa


Blog ini khusus dibuat untuk sebagaimana memenuhi tugas Mahaiswa dalam materi ujian akhir semester mata perkuliahan Kewarnegaraan dan dapat digunakan untuk referensi ataupun data Mahasiswa. Terdapat 4 poin soal yang harus Mahasiswa tempuh. 


Pertanyaan: Salah satu tujuan dari konsitusi adalah memberikan pembatasan & pengawasan terhadap kekuasaan politik serta jaminan terhadap hak dan kewajiban warga negara. Konstitusi negara kita adalah UUD 1945. Bagaimana poin-poin penting dalam konstitusi tersebut dilaksanakan di Indonesia? Jelaskan dan berikan contohnya! Berikan analisa kritis Anda apakah negara kita dapat dikatakan sebagai negara konstitusional?

Jawab: 
A.1 Menurut penelitian saya sendiri, pelaksanaan konstitusi kita cenderung fleksibel dibanding kaku karena adanya pengaruh semu atau gray interplay antar pemerintah dan rakyat dan mendasar di setiap masyarakat. Setiap warga negara berhak untuk hidup, beribadat, memiliki Agama kepercayaan, memperoleh pendidikan layak, memberikan aspirasi mereka, berkedudukan yang sama dalam hukum. Juga pemerintah yang berada di negara kita diatur oleh 3 lembaga yang pasti mengatur dan mewakilkan suara rakyat.


(Gambar 1.1 Perangko UUD 1945)

Memperlihatkan bahwa UUD 1945 bersifat demokratis walaupun terjadi beberapa penyimpangan antar kaum elit dan isu primordial yang bertentangan pada sila ke-3 pancasila dan eksekusinya yang sangat sulit untuk dikatakan "proporsional" walau dengan konsep yang bagus yang akan menghasilkan kesejahteraan bersama jika dilaksanakan dengan tepat. Juga adanya eksitensi minoritas agnostik dan ateisme yang juga merupakan 


A.2  Konstitusi dalam negara Indonesia menganut demokrasi terpimpin, yaitu Pancasila. Pula terjadi beberapa perubahan sebelum amandemen. Demokrasi pun menurut Aristoteles adalah kemunduran sistem dari konstitusi pemerintahan polity. Walaupun di Indonesia tidak ada sistem monarki (karena presidensil) namun tindakan prioritas pemerintah terhadap yang terkadang cenderung mendahulukan kehendak mereka daripada rakyat memang terkesan menyimpang. Belum masih terdapat beberapa sekolah terpencil yang masih digurui oleh tentara nasional ataupun hanya satu guru umum.

Beberapa bulan yang lalu, karena maraknya penggiringan opini yang memicu ujaran kebencian dan primordial yang menyimpang sila ke-3 'memaksa' pemerintah untuk melanggar konstitusi negara mereka sendiri dengan upaya mereka untuk membatasi arus komunikasi dan kebebasan berbicara karena dikhawatirkan maraknya hoax dan penggiringan opini dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Jika wawasan nusantara warga negara Indonesia telah mencapai rata-rata, maka pemerintah seharusnya tidak khawatir akan arus media yang sangat cepat yang mengakibatkan Indonesia Waves the Rules yang artinya Indonesia menggoyahkan (menyimpang) aturan mereka sendiri.
(Gambar 1.2 Literasi umum yang menyindir demokrasi)

Pertanyaan: Dalam UU Kewarganegaraan RI No 12 Tahun 2006 dinyatakan “ Mempunyai paspor atau surat yang bersifat paspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya” membuat seorang WNI dapat kehilangan kewarganegaraannya.
Bagaimana pendapat Anda mengenai kasus sebanyak 177 calon jemaah haji Indonesia yang memiliki paspor Filipina yang tertangkap oleh pihak otoritas Filipina? Berikan analisa kritis dan rekomendasi/solusi Anda!

Jawab: Walapun yang saya dengar bahwa banyak dari mereka yang berkedudukan sebagai "korban" daripada oknum dan pelaku yang memiliki paspor ilegal Filipina, memang ada beberapa orang yang diduga pelaku terhadap pembuatan paspor Filipina (ada 7 tersangka dan tidak akan saya sebutkan) dan sebagian mengaku "tidak mengetahui dan hanya menjadi turis Filipina" dan menjadi korban dalam 177 orang warga muslim Indonesia yang menjadi calon haji. Hal ini juga memiliki kemiripan dengan kasus pemalsuan e-ktp.

Namun mereka semua kurang dirasa tepat dikatakan korban jika semua dari mereka tidak mengetahui bahwa mereka telah dibuatkan paspor yang ilegal. Adanya keterangan tambahan bahwa mereka adalah "turis" calon haji VIP namun memiliki paspor Filipina dan juga tidak bisa berbahasa Filipina menunjukan bahwa sebagian dari mereka mengetahui ataupun salah satu dari mereka adalah oknum tersebut. Banyaknya calon haji yang merasa dirugikan membuat kasus ini menjadi marak pada saat itu.

Menurut saya, metode yang bisa dilakukan oleh masing-masing calon haji yang bukan saja berasal dari Indonesia namun internasional adalah tingkatkan kecermatan dalam memilih program haji/umrah tour terutama media online. Mempunyai banyak wawasan sumber informasi dan komunikasi adalah esensial, untuk mencegah terjadinya kasus yang serupa atau bahkan sama persis terulang. Juga untuk pemerintah dan Kementrian Agama yang diharapkan mampu menjamin kepastian haji/umrah dengan valid dan terbukti.  
Saya hanya bisa mengusulkan metode saya sendiri karena saya masih belum bisa menciptakan solusi karena memang harus terbukti jika metode saya berjalan dan saya yakin Kementerian Agama sedang atau telah membuat solusi atau metode untuk mencegah kasus ini terjadi lagi.
(Gambar 2. Paspor Filipina)

Pertanyaan: Berdasarkan pengertian ketahanan nasional, seluruh kehidupan nasional dirinci dengan sistematika Astagrata, Jelaskan aspek-aspek Ketahanan nasional tersebut dari segi positif dan negatifnya serta berikan analisa Anda sejauh mana ketahanan nasional Indonesia saat ini terutama dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN yang telah berjalan selama ini?


Jawab: Asta garta adalah prinsip gabungan yang mengambil dari Trigatra dan Pancagatra yang artinya Astagarta; Asta: delapan Gatra: lingkungan tertentu dan berpegangan pada wawasan nasional, Pancasila dan UUD 1945.
Sistematika Astagarta mengandung aspek aspek alamiah dan sosial yang di antaranya:

Alamiah (Statis)
  • Geografi 
  • Kekayaan alam
  • Kependudukan

Sosial (Dinamis)
  • Ideologi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Sosial budaya
  • Hankam
Dimana hankam atau pertahanan dan keamanan meliputi intensitas ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan, menghadapi dan mengatasi kesulitan, kendala dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam yang secara langsung maupun tidak langsung membahayakan identitas, integritas, dan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Kedudukan warga Indonesia dalam segi alamiah adalah sangat dapat diperbaharui yang terkadang dieksploitasi atau dibiarkan oleh bagian dinamis. Keamanan yang selaras masih belum disempurnakan jika pengolahan ekonomi negara masih kurang dan banyak ditinggalkan begitu saja.
Tidak sedikit warga indonesia terutama tentara negara yang sadar akan pertahanan geografi dan teritorial negara. Juga ada sebagian masyarakat yang tahu akan pengaruh MEA yang memiliki influensi besar terhadap pasar dunia yang juga bisa menjadi sebuah ancaman bagi wilayah dan geografi Indonesia yang hampir selalu dilintasi oleh kapal asing yang mengklaim tidak tahu dan bahkan menyerang tenaga nasional dengan kapal militer mereka. Infrastruktur yang harus lebih dibuktikan daripada dijanjikan dan keberanian Indonesia tentang perekonomian yang harus lebih ditingkatkan dan lebih dimatangkan pemikirannya. Belum lagi banyaknya pekerja hingga kedatangan rektor asing yang akan membunuh semangat warga negara dan memperparah jumlah pengangguran dari dalam negeri.
(Gambar 3. Peta Indonesia)


Nationalism and Proud to be Indonesian
Saya di Indonesia Reallusion Anifestkom bersama bang Faza, kreator film animsi Si Juki (29 Juni 2019)
Pada era zaman teknologi maju, sarana komunikasi, informasi, hingga tayangan hiburan yang ada pada negeri Indonesia mampu mencapai tingkatan dunia. Adapun Faza "Meonk", kreator film animasi layar lebar "Si Juki" (semula "Komik Si Juki") yang dengan bangga diproduksi oleh Indonesia sekaligus termasuk beberapa film animasi yang diproduksi oleh Indonesia yang mencapai luar negeri, membuktikan bahwa jika Indonesia berani untuk mengambil resiko dan menanggung segala kendala tanpa keluhan, maka mereka pun bisa mempoduksi animasi yang tidak kalah jauh dengan film animasi luar negeri. Pun ia menguccapkan bahwa kita harus bangga dan mencintai dengan karya dan produk Indonesia walaupun Faza mengaku bahwa beliau waktu itu terlalu ambisius dalam membuat film Si Juki dalam masa pra produksinya. Contohnya dengan film kartun serial animasi Kiko yang sekarang telah menembus pasar luar negeri beserta permainan yang berjudul "Kiko Run" berbasis dari kesuksesan serial Kiko dengan arus globalisasi yang pesat dan persaingan negara terutama ASEAN. Kita bisa membuktikan bahwa Indonesia adalah bukan lagi menjadi figur "konsumen" dan sekarang kita mampu menjadi produsen untuk dunia.


Daftar referensi
Gambar 1.1 
https://s.kaskus.id/r480x480/images/fjb/2018/02/10/dijual_perangko_langka_kembali_ke_uud_45_5365197_1518237374.jpeg
Gambar 1.2 
https://i.imgflip.com/1hguu6.jpg
Gambar 2.
http://images.summitmedia-digital.com/fhm/images/600/1605/0527-fhm-passportban2-640x360.jpg
Gambar 3.
https://www.aph.gov.au/binaries/library/pubs/rp/1998-99/99rp23.jpg
https://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/04/bentuk-pemerintahan-indonesia.html
https://slideplayer.info/slide/12150670/ bagian
https://id.wikipedia.org/wiki/Ateisme_di_Indonesia
https://medium.com/@mohamadalvin/pelaksanaan-konstitusi-di-indonesia-691cb8aa8d80
https://nasional.kompas.com/read/2016/10/02/14031681/tujuh.wni.kasus.pemalsuan.paspor.haji.di.filipina.telah.dipulangkan.ke.indonesia
https://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/10/04/jurnal-haji/berita-jurnal-haji/17/02/03/oks3na396-sidrap-tak-ingin-berulang-kasus-haji-paspor-filipina
http://wienda-phy08.blogspot.com/2010/11/ketahanan-nasional.html
https://www.aph.gov.au/About_Parliament/Parliamentary_Departments/Parliamentary_Library/pubs/rp/rp9899/99rp23
http://barcdz.blogspot.com/2018/01/aspek-aspek-astagrata-di-dalam.html